Thursday 10 October 2013

Politik Etis

           Politik pintu terbuka ternyata tidak membawa kemakmuran rakyat Indonesia. Politik etis diangkat oleh Deventer karena ia menganggap Belanda mempunyai hutang budi terhadap Indonesia.

Politik yang diusulkan oleh Deventer ada 3 hal:
a.       Irigasi >> pembangunan irigasi di sawah milik penduduk untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.
b.       Edukasi >> penyelenggaraan pendidikan di masyarakat pribumi untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang baik.
c.       Migrasi >> perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya agar lebih merata.

Penyimpangan :
a.       Irigasi >> hanya sawah yang subur milik swasta Belanda.
b.       Edukasi >> hanya ditujukan kepada anak orang kaya dan pegawai negeri, juga terjadi diskriminasi pendidikan.
c.       Migrasi >> migrasi hanya ditujukan ke daerah-daerah yang dikembangkan perkebunan milik Belanda. Mereka dijadikan buruh dan kuli kontrak. Karena migrasi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja, maka tidak jarang banyak yang melarikan diri.

      Untuk mencegah pekerja melarikan diri, pemerintah Belanda mengeluarkan Peonale Sanctie ( pekerja yang melarikan diri akan di tangkap dan kembalikan kepada pengawas/mandornya).

Politik Pintu Terbuka

     Pada tahun 1860-an politik batig slot (mencari keuntungan besar) mendapat pertentangan dari golongan humaitaris dan liberalis. Kaum liberal dan kapital memperoleh kemenangan di perlemen, yang dibuktikan dengan UU Agraria tahun 1870, berisi :
a.       Pribumi diberi hak memiliki tanah dan menyewakan kepada swasta.
b.       Pengusaha dapat menyewa tanah dari gubernemen dalam waktu 75 tahun.

                  UU ini dikeluarkan untuk :
a.       Memberi kesempatan kepada swasta asing untuk membuka usaha
b.       Melindungi hak atas tanah penduduk agar tidak hilang.

Pada tahun yang sama pemerintah juga mengeluarkan UU Gula (suiker wet), dengan tujuan :
a.       Perusahaan gula milik pemerintahan diapus secara bertahap.

b.       tahun 1891 perusahaan gula milik pemeirtah harus sudah diambil oleh swasta

VOC


      Atas usul Johan Van Oldenbarnevelt, dibentuklah VOC tanggal 20 Maret 1602.
Adapun tujuan didirikannya VOC :
1.         Menyaingi kongsi dagang Inggris (EIC)
2.      Menghindari persaingan tidak sehat antara pedagang Belanda sendiri.
3.       Mencari keuntungan sebesar-besarnya untuk perang dengan  Spanyol.

VOC bersifat semi pemerintahan dan memiliki hak oktroi :
1.         Hak monopoli perdagangan
2.      Hak membentuk prajurit dan benteng
3.       Hak mencetak uang sendiri
4.       Hak membuat perjanjian dengan pemerintah setempat

Upaya VOC mengisi kas yang kosong:
1.         Verplichte laverantie à pajak yang dibayar dengan hasil bumi
2.      Prianger stelsel à kewajiaban masyarakat priangan menanam  kopi.

Pada abad ke XVIII VOC mengalami puncak kejayaan dengan keuntungan 18 trilyun.

      Akhir Abad XVIII mengalami kemrosotan dengan hutang 134,7 juta gulden. Maka pada      tanggal 31 Desember 1799 VOC dibubarkan oleh Republik Bataaf dan pemerintahannya di bawah kendali Perancis.

Benteng yang dibangun VOC :
1.         Di Banten à Benteng Kota Intan (Fort Speelwijk)
2.      Di Ambon à Benteng Victoria
3.       Di Makassar à Benteng Rotterdam
4.       Di ternate à Benteng Orange
5.       Di Banda à Benteng Nasao

      Pada tanggal 12 Maret 1619, VOC medirikan benteng Batavia. Kantor VOC di Ambon dipindahkan ke Batavia setelah Jayakarta menyerah pada Belanda tanggal 30 Mei 1619. Pada tanggal yang sama J.P. Coen mengubah nama Jayakarta menjadi Batavia.


      Dalam upaya mempertahankan monopoli rempah-rempah di Maluku, VOC melakukan pelayaran Hongi (hongi tochten) yng disertai hak ekstirpasi (hak menghancurkan rempah-rempah yang melebihi ketentuan)

Pelaut Spanyol yang berlayar ke Indonesia

1.         Christopher Columbus >> berangkat tanggal 3 Agustus 1492 dengan 3 buah kapal; Santa Maria, Nina, Pinta. Dengan menyeberangi Samudra Atlantik sampai di Kep.Bahama.




2.      Ferdinand Magelhaens >> tanggal 10 Agustus 1519 berlayar ke barat di temani Kapten Juan Sebastian Del Cano dan seorang penulis dari Perancis Pigafetta. Tahun 1521 sampai di Maluku melalui Filipina dan kembali ke Spanyol melalui Tanjung Harapan, sampai di Spanyol tahun 1522. Dengan kapal Trinidad dan Victoria. 



Pelaut Portugis yang Berlayar ke Indonesia

1.         Bartholomeu Dias à berangkat dari Lisabon bulan Agustus 1487. Sampai di ujung selatan Benua Afrika, kapal Dias diserang badai dan kembali pulang. Maka olehnya daerah tersebut diberi nama Tanjung Badai, namun oleh Raja Portugal Joao II tidak setuju dan diganti dengan nama Tanjung Harapan.

Bartholomeu Dias

2.      Vasco da Gama à berangkat tanggal 8 Juli 1497 atas perintah Raja Portugis Manuel I dan sampai di Calcuta tanggal 22 Mei 1498.

Vasco da Gama

3.       Alfonso d’Alburquerque àtahun 1511 berhasil melabuh di Malaka dan tahun 1512 berhasil sampai di Maluku.


Alfonso d'Albuqerque

Jenis Tanah dan Persebarannya

a.       Tanah vulkanik
Cirinya : warna kelabu dan peka terhadap erosi
Pemanfaatannya : lahan pertanian produktif, hutan pinus dan cemara
Persebarannya : P. Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, NTB, Sulawesi Utara.

b.       Tanah Alluvial
Cirinya: berwarna kelabu, peka terhadap erosi, subur
Pemanfaatannya : lahan pertanian sawh dan palawija
Persebarannya : Sumatera bag. timur, jawa bag. utara, halmahera, Kalimantan barat dan selatan, sulawesi, papua bag. selatan

c.       Tanah humus
Cirinya : warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organik, subur, terbentuk dari pohon yang mati.
Pemanfaatannya : lahan pertanian
Persebarannya : lampung, Jawa Tengah bag.selatan, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara

d.       Tanah Litosol
Cirinya : umumnya berpasir, kesuburan bervariasi
Pemanfaatannya : untuk hutan
Persebarannya : Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku Selatan, dan Sumatera.

e.   Tanah Latosol
Cirinya : warna merah, horison bagus, dijumpai di pegunungan rendah dengan curah hujan dan suhu tinggi, subur
Pemanfaatannya : untukpertanian dan perkebunan
Persebarannya : kecuali Nusa Tenggara dan Maluku Selatan

f.    Tanah Regosol
Cirinya : berpasir, kesuburan sedang.
Pemantaannya : pertanian padi, palawija, tebu, dan kelapa.
Persebarannya : di lereng gunung berapi, pantai, dan bukit  pasir pantai di Pulau Sumatera

g.    Tanah grumusol
Cirinya : warna abu-abu kegelapan, cukup subur, bersifat alkalis.
Pemanfaatannya : pertanian padi dan tebu.
Persebarannya : Madura, Gunung Kidul, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara

h.    Tanah podzol
cirinya : warna pucat, pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap erosi, kurang subur
pemanfaatannya : pertanian palawija
persebarannya : Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, Papua

i.     Tanah organosol/gambut
Cirinya : ph rendah, tidak subur, sirkulasi udara tidak lancar dan cahaya matahari terhalang air. Belum dimanfaatkan.
Persebarannya : pantai timur Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera-Seram, Papua

j.      Tanah mergel
Cirinya : tidak subur, campuran tanah liat, kapur, dan pasir
Pemanfaatannya : hutan jati
Persebarannya : Yogyakarta, Priangan Selatan, dan Peg. Kendal, JaTeng

k.       Tanah terrarosa/kapur
Cirinya : warna putih kecoklatan, keras, tidaksubur
Pemanfaatannya : lahan pertnian tegalan, hutan jati.
Persebarannya : pegunungan di JaTim, JaTeng, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Sumatra

l.         Tanah Laterit
Cirinya : berasal dari endapan vulkanik,tanah gembur, banyak mengandung oksidasi besi  dan alumunium,
Pemanfaatannya : untuk lahan pertanian, dan mineralnya ditambang
Persebarannya : KalBar, Lampung, Sulawesi Tenggara,Banten.

m.    Tanah Andosol
Cirinya : endapan abu vulkanik yang mengalami pelapukan

n.      Tanah Rendzina
Cirinya : tanah padang rumput yang tipis berwarna gelap. Terbentuk dari kapur lunak, batuan mergel, dan gips.
Pemnfaatannya : untuk budidaya tanaman keras semusim dan palawija

Persebarannya : Maluku, Papua, Aceh, Sulawesi selatan, Lampung, peg. Kapur di Jawa.