Sunday, 19 May 2013

IPS Sejarah 7 : Kerajaan Kediri dan Singasari


Pada akhir pemerintahannya Airlangga, ia kesulitan dalam menunjuk penggantinya. Hal ini disebabkan Putri Mahkotanya bernama Sanggrama Wijaya Tunggadewi menolak menjadi raja. la memilih menjadi seorang pertapa. Maka tahta diserahkan kepada kedua orang anak laki-lakinya, yaitu : Jayengrana dan Jayawarsa. Untuk menghindari perselisihan di antara keduanya maka kerajaan di bagi dua atas bantuan Pu Barada yaitu:
1.  Jayengrana menerima wilayah Jenggala dengan ibukotanya Kahuripan
2.  Jayawarsa menerima wilayah Panjalu dengan ibukotanya Daha (Kediri)
Walaupun demikian aktifitas politik selanjutnya pindah ke Kediri, sehingga dapat dikatakan bahwa Kerajaan Kediri sebagai penerus kerajaan Airlangga. Berturut-turut raja-raja yang berkuasa di Kediri setelah Airlangga mengundurkan diri, adalah sebagai berikut : Jayawarsa (1104), Jayabaya raja terbesar (1135), Sarweswara (1161), Aryaswara (1169 - 1171), Gandara (1182), Kameswara (1182-1185) dan Kertajaya (1190 - 1222).
Pada tahun 1222 terjadilah Perang Ganter antara Ken arok dengan Kertajaya. Ken Arok dengan bantuan para Brahmana (pendeta) berhasil mengalahkan Kertajaya di Ganter (Pujon, Malang). Zaman Kerajaan Kediri menghasilkan banyak sekali karya-karya satra, seperti : Arjunawiwaha, Kresnayana, Hariwangsa, Ghatotkacaswara, Bhomakavya, Smaradahana, Lubdaka, dan lain-lain.

Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok. Menurut kitab Pararaton diceritakan bahwa Ken Arok adalah anak dari Ken Endok dari desa Pangkur, sebelah timur Gunung Kawi, Malang. Setelah berhasil membunuh Akuwu (bupati) Tumapel, Tunggul Ametung dan memperistri Ken Dedes, Ken Arok menggantikan sebagai penguasa Tumapel. Pada waktu itu Tumapel berada di bawah kekuasaan Kerajaan Kediri.
Setelah berhasil membunuh Kertajaya, raja Kediri terakhir, 1222 Ken Arok naik tahta sebagai raja Singasari. la mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti Girinda. Ken Arok sendiri bergelar Sri Rangga Rajasa sang Amurwabhumi. Pada tahun 1227, Ken Arok dibunuh oleh Anusapati, anak Ken Dedes dari Tunggul Ametung. Ken Arok dimakamkan di Kagenengan.
 Anusapati mengantikan berkuasa di Singasari. Ia memerintah selama 21 tahun dan dibunuh oleh Tohjaya, putra Ken Arok dengan Ken Umang. Tohjaya naik tahta. Ia memerintah dalam waktu sangat singkat. Ranggawuni (putra Anusapati) dibantu Mahesa Cempaka (cucu Ken Arok dengan Ken Dedes) membalas dendam dan berhasil membunuh Tohjaya di Katang Lumbang (Pasuruan).
Ranggawuni naik tahta dengan gelar Srijaya Wisnuwardhana. Ia didampingi Mahesa Cempaka sebagai Ratu Angabhaya dengan gelar Narasingamurti yaitu jabatan kerajaan yang tugasnya menanggulangi bahaya yang mengacam kerajaan. Pada tahun 1254 Wisnuwardhana mengangkat Kertanegara sebagai Yuwaraja atau Raja Muda. Pada tahun 1268 Kertanegara naik tahta dengan gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara.  la merupakan raja terbesar kerajaan Singasari. Beberapa daerah dapat ditaklukkan, misalnya : Bali, Kalimantan Barat Daya, Maluku, Sunda dan Pahang. Kertanegara merupakan raja pertama yang bercita-cita menyatukan Nusantara. Pada tahun 1275, Kertanegara mengirimkan Ekspedisi Pamalayu ke Sumatera (Sriwijaya) dipimpin oleh Kebo Anabrang. Ekspedisi ini bertujuan menuntut pengakuan Sriwijaya dan Malayu atas kekuasaan Singasari. Ekspedisi Pamalayu juga bertujuan untuk mengurangi pengaruh Kubilai Khan dari China di Nusantara.

No comments:

Post a Comment