Pada akhir
pemerintahannya Airlangga, ia kesulitan dalam menunjuk penggantinya. Hal ini
disebabkan Putri Mahkotanya bernama Sanggrama Wijaya Tunggadewi menolak menjadi
raja. la memilih menjadi seorang pertapa. Maka tahta diserahkan kepada kedua
orang anak laki-lakinya, yaitu : Jayengrana dan Jayawarsa. Untuk
menghindari perselisihan di antara keduanya maka kerajaan di bagi dua atas
bantuan Pu Barada yaitu:
1. Jayengrana menerima wilayah Jenggala dengan
ibukotanya Kahuripan
2. Jayawarsa menerima wilayah Panjalu dengan
ibukotanya Daha (Kediri)
Walaupun
demikian aktifitas politik selanjutnya pindah ke Kediri, sehingga dapat
dikatakan bahwa Kerajaan Kediri sebagai penerus kerajaan Airlangga.
Berturut-turut raja-raja yang berkuasa di Kediri setelah Airlangga mengundurkan
diri, adalah sebagai berikut : Jayawarsa (1104), Jayabaya raja terbesar (1135),
Sarweswara (1161), Aryaswara (1169 - 1171), Gandara (1182), Kameswara
(1182-1185) dan Kertajaya (1190 - 1222).
Pada tahun
1222 terjadilah Perang Ganter antara Ken arok dengan Kertajaya. Ken Arok dengan
bantuan para Brahmana (pendeta) berhasil mengalahkan Kertajaya di Ganter
(Pujon, Malang). Zaman Kerajaan Kediri menghasilkan banyak sekali karya-karya
satra, seperti : Arjunawiwaha, Kresnayana, Hariwangsa, Ghatotkacaswara,
Bhomakavya, Smaradahana, Lubdaka, dan lain-lain.
Kerajaan Singasari
Kerajaan
Singasari didirikan oleh Ken Arok. Menurut kitab Pararaton diceritakan bahwa
Ken Arok adalah anak dari Ken Endok dari desa Pangkur, sebelah timur Gunung
Kawi, Malang. Setelah berhasil membunuh Akuwu (bupati) Tumapel, Tunggul Ametung
dan memperistri Ken Dedes, Ken Arok menggantikan sebagai penguasa Tumapel. Pada
waktu itu Tumapel berada di bawah kekuasaan Kerajaan Kediri.
Setelah
berhasil membunuh Kertajaya, raja Kediri terakhir, 1222 Ken Arok naik tahta
sebagai raja Singasari. la mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti Girinda. Ken
Arok sendiri bergelar Sri Rangga Rajasa sang Amurwabhumi. Pada tahun 1227, Ken
Arok dibunuh oleh Anusapati, anak Ken Dedes dari Tunggul Ametung. Ken Arok
dimakamkan di Kagenengan.
Anusapati
mengantikan berkuasa di Singasari. Ia memerintah selama 21 tahun dan dibunuh
oleh Tohjaya, putra Ken Arok dengan Ken Umang. Tohjaya naik tahta. Ia
memerintah dalam waktu sangat singkat. Ranggawuni (putra Anusapati) dibantu
Mahesa Cempaka (cucu Ken Arok dengan Ken Dedes) membalas dendam dan berhasil
membunuh Tohjaya di Katang Lumbang (Pasuruan).
Ranggawuni
naik tahta dengan gelar Srijaya Wisnuwardhana. Ia didampingi Mahesa Cempaka
sebagai Ratu Angabhaya dengan gelar Narasingamurti yaitu jabatan kerajaan yang
tugasnya menanggulangi bahaya yang mengacam kerajaan. Pada tahun 1254
Wisnuwardhana mengangkat Kertanegara sebagai Yuwaraja atau Raja Muda. Pada
tahun 1268 Kertanegara naik tahta dengan gelar Sri Maharajadiraja Sri
Kertanegara. la merupakan raja terbesar kerajaan Singasari. Beberapa
daerah dapat ditaklukkan, misalnya : Bali, Kalimantan Barat Daya, Maluku, Sunda
dan Pahang. Kertanegara merupakan raja pertama yang bercita-cita menyatukan
Nusantara. Pada tahun 1275, Kertanegara mengirimkan Ekspedisi Pamalayu ke
Sumatera (Sriwijaya) dipimpin oleh Kebo Anabrang. Ekspedisi ini bertujuan
menuntut pengakuan Sriwijaya dan Malayu atas kekuasaan Singasari. Ekspedisi
Pamalayu juga bertujuan untuk mengurangi pengaruh Kubilai Khan dari China di
Nusantara.
No comments:
Post a Comment