Berdiri pada
abadke-VII di tepi sungai Musi dekat Palembang, Sumseldan bercorak Budha. Ibu
kota sriwijaya mulanya berada di Muara Takus kemudian dipindahkan ke Jambi lalu
dipindahkan lagi ke Palembang.
Sumber sejarahnya,
1) Berita Cina yang ditulis oleh iTsing
2) Prasasti yang berjumlah 9 yang semuanya
ditulis denga huruf pallawa dan bahasa Melayu Kuno
a. Prasasti Kedukan Bukit, Palembang
b. Prasasti Talang Tuo, Palembang
c. Prasasti Telaga Batu, Palembang
d. Prasasti Kota Kapur, Jambi
e. Prassti Karang Berahi, Bangka
f. Prasasti Palas Pasemah, Lampung
g. Prasasti Ligor, Malaysia
h. Prasasti Kanton
i. Prassti Nalanda
Kerajaan
Sriwijaya merupakan kerajaan maritim (kerajaan yang bermata pencaharian sebagai
pedagang). Sriwijaya memiliki kapal lau yang sangat kuat bahkan terkut se-Asia
Tenggara untuk mengawasi dan mengamankan Selat malaka dari perampok/ bajak
laut. Raja terbesarnya adalah Raja Balaputradewa (abad VII-XI) yang berasal
dari dinasti Syailendra.
Letak
Sriwijaya strategis membawa keberuntungan dan kemakmuran. Walaupun demikian,
letaknya yang strategis juga dapat mengundang bangsa lain menyerang Sriwijaya.
Beberapa
faktor penyebab kemunduran dan keruntuhan :
1. Adanya serangan dari Raja Dharmawangsa 990 M.
Pada waktu itu yang berkuasa di Sriwijaya Raja Sri Sudamani Warmadewa.
Walaupun serangan ini tidak berhasil, tetapi telah melemahkan Sriwijaya.
2. Adanya serangan dari kerajaan Cola Mandala yang diperintah
oleh Raja Rajendracoladewa. Serangan ini dilakukan pada tahun 1023 dan
1030 ditujukan ke Semenanjung Malaka.
3. Raja Kertanegara, 1275 - 1292
mengirimkan ekspedisi Pamalayu, yang diterima dengan baik oleh Raja Melayu
(Jambi), Mauliwarmadewa.
4. Munculnya kerajaan Islam, Samudra Pasai yang mengambil
alih pamor Sriwijaya.
5. Adanya serangan kerajaan Majapahit
dipimpin Adityawarman atas perintah Mahapatih Gajah Mada, 1477.
Sehingga Sriwijaya menjadi taklukkan Majapahit.
No comments:
Post a Comment