Berdiri pada
abad ke-VIII di Jateng. Berdasarkan Prasasti Canggal di lereng Gunung
Wukir dekat Muntilan, disebutkan bahwa pada mulanya Jawa diperintah oleh Raja
Sanna. la digantikan oleh Sanjaya putra Sannaha, saudara perempuan Sanna. Nama
Sanna dan Sanjaya disebutkan juga dalam Carita Parahyangan yang menceritakan
kerajaan Sunda. Sanna dikalahkan oleh Purbasora dari Galuh dan menyingkir ke
Merapi. Penggantinya, Sanjaya berhasil menaklukkan Jawa Barat, Jawa Timur dan
Bali.
Pada tahun 907 dikeluarkan Prasasti Mantyasih (Prasasti Kedu) oleh Raja
Balitung (898 -910). Isinya memuat daftar raja-raja Dinasti Sanjaya
Menurut
Prasasti Karang Tengah, Samaratungga bersama putrinya Pramodawardhani,
mendirikan bangunan suci Wenuwena (= Candi Ngawen). Prasasti Sri Kahuluan (=
gelar Pramodawardhani) berangka tahun 842 M di daerah Kedu, menyebutkan pada
masa pemerintahan Samaratungga mulai dibangun Candi Borobudur (kamulan i bhummi
sambara bhudara).
Pramodhawardhani
menikah dengan Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu, dengan
tujuan mempersatukan Dinasti Syailendra (Budha) dan Dinasti Sanjaya (Hindu).
Adik Pramodhawardhani, Balaputradewa menentang pernikahan itu dan menyatakan
perang kepada Rakai Pikatan. Balaputradewa terdesak lalu pergi ke Sriwijaya dan
menjadi raja di sana. Menurut Prasasti Pikatan, 856 M disebutkan bahwa Rakai
Pikatan memerintahkan pembangunan Candi Prambanan. Setelah pemerintahan Rakai
Pikatan, Mataram menunjukkan kemunduran.
PERPINDAHAN
KERAJAAN MATARAM KE JAWA TIMUR
Perpindahan
pusat Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur diperkirakan
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Menghindari
serangan Kerajaan Sriwijaya
2. Rakyatnya
banyak yang pindah ke Jawa Timur, untuk menghindari kerja paksa karena
banyaknya pembangunan candi
3. Adanya
bencana alam meletusnya Gunung Merapi
No comments:
Post a Comment