Saturday, 7 June 2014

Dukungan Spontan Terhadap Proklamasi Indonesia

1.     Rapat raksasa di Lapangan IKADA (19 September 1945) dipelopori Komite Van Aksi Menteng 31

Latar belakang :
a.    Tidak puas dengan kondisi awal struktur pemerintahan Indonesia
b.    Menunggu perintah pemerintah untuk mengusir tentara Jepang di Indonesia

Dihadiri lebih kurang 300k. Meskipun Lapangan IKADA dijaga ketat tentara Jepang, masyarakat tidak gentar karena ingin mendengarkan pidato langsung dari Ir. Soekarno.

            Isi pidato singkat Ir. Soekarno :
a.    Meminta dukungan dan kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan RI
b.    Meminta rakyat mematuhi kebijakan-kebijakan
c.     Meminta rakyat untuk bubar dengan tertib dan tenang

Makna penting :
a.    Mempertemukan pemerintah RI dengan Rakyat
b.    Perwujudan kewibawaan pemerintah RI di hadapan Rakyat
c.     Menggugah kepercayaan rakyat akan kekuatan bangsa sendiri
   
    2.    Dukungan dari Sri Sultan HB IX tanggal 15 September 1945 langsung dari Siti Hinggil Keraton Yogyakarta.
a.    Kasultanan Yogyakarta bersifat kerajaan adalah daerah Istimewa dalam lingkup NKRI.
b.    Sebagai kepala daerah, Sri Sulatn HB IX pemegang kekuasaan pemerintahan di wilayah kasultanan Yogyakarta.
c.     Hubungan Kasultanan Yogyakarta dengan pemerintah pusat RI bersifat langsung, dan bertanggung jawab atas Yogyakarta langsung kepada presiden.

   3.    Tindakan Heroik

a.    Semarang
à pertempuran 5 hari, meletus tanggal 15-20 Oktober 1945
à sebab ditembaknya DR Karyadi oleh jepang ketika sedang memeriksa pipa air minum di Candi, Semarang.
è Latar belakang :
-          Adanya pembangkang dari bekas tentara jepang untuk bekerja di Pabrik Gula Cepiring dan menolak dipindahkan.
-          Adanya pemberontakan yang dilakukan tentara Jepang dengan menyerang pabrik senjata di Semarang.
è Pertempuran hebat terjadi di Simpang Lima Semarang, lalu dibangun Monumen Tugu Muda dan ditulis nama pemuda yang menjadi korban.
RS Dr. Karyadi awalnya adalah RS Purusara 

b.    Surabaya
è Insiden bendera di Hotel Yamato, Jl. Tunjungan 19 september 1945
è Latar belakang : ketika pasukan sekutu mendarat di Surabaya, Belanda ingin menjadikan Hotel Yamato sebagai markas besarnya dan mengibarkan bendera merah-putih-biru di atasnya.
è Penyebab : dirobeknya warna biru oleh pemuda RI

c.     Yogyakarta
è Pertempuran Kotabaru, 7 Oktober 1945
è Sebab : para pemuda menguasai kantor pemeritah Jepang dan merebut gudang senjata di Kotabaru.

d.    Makassar
Karena Dr Sam Ratulangi terlalu berhati-hati, maka pemuda (Bo-ei Taishin {barisan berani mati} Kaigun, heiho, dan pelajar setingkat SLTP) bertindak radikal dengan merebut tempat-tempat penting tanggal 28 oktober 1945.
Tindakan heroik ini juga terjadi di Gorontalo, 13 September 1945 à merebut markas Jepang.

e.     Bali
Akhir Agustus 1945 dibentuk AMI dan PRI dengan pihak Jepang.
Tanggal 13 Desember 1945, pemuda merebut tempat-tempat penting, namun gagal.

f.     Sumbawa
Pada Desember 1945 pemuda merebut senjata dari pasukan Jepang sehingga terjadi bentrokan.

g.    Banda Aceh
6 Oktober 1945, pemuda dan masyarakat membentuk API, namun dihalangi oleh Jepang dan pemuda bergerak mengambil alih kantor-kantor Jepang dan mengibarkan bendera Merah Putih di atasnya.

h.    Palembang
8 Oktober 1945, DR AK Gani bersama seluruh pegawai Gunseibu mengibarkan bendera Merah Putih.

i.      Kalimantan
14 November 1945 di Balikpapan pemuda dan masyarakat berjumlah 3000 orang berkumpul di depan markas sekutu dengan membawa bendera Merah Putih.

j.      Manado

Di Manado juga terjadi insiden Merah Putih.

No comments:

Post a Comment